Ketahuilah bahwa tatkala anak keturunan Adam diciptakan, di dalam dirinya juga dimasukkan hawa nafsu dan kehendak, agar dia bisa mendatangkan apa yang bermanfaat bagi dirinya. Di dalam dirinya juga diciptakan rasa amarah, agar dia menolak apa yang bisa mencelakakannya. Dia diberi akal layaknya pendidik yang menyuruhnya untuk berbuat adil tentang apa yang harus dia lakukan dan apa yang harus dia tinggalkan. Allah juga menciptakan setan yang menyuruhnya untuk berlebih-lebihan tentang apa yang harus dia lakukan dan apa yang harus dia tinggalkan. Yang harus dilakukan orang yang berakal ialah mewaspadai musuh yang satu ini, yang telah menetapkan permusuhannya semenjak masa Adam, yang telah bersumpah menghabiskan umurnya untuk merusak keadaan anak keturunan Adam. Allah telah memerintahkan untuk mewaspadai Iblis dan setan, sebagaimana firman-Nya,
Al - Baqarah : 168 -169
168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
169. Sesungguhnya syaitan itu Hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.
Al - Baqarah :268
268. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
An - Nisa' : 60
60. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.
Al - Maidah : 91
91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
Fathir : 6
6. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), Karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu Hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
Ayat-ayat lain yang senada cukup banyak dalam Al-Qur'an. Yang pasti engkau harus tahu bahwa Iblislah yang pertama kali membuat ulah, dengan menolak perintah untuk bersujud kepada manusia, karena dia merasa lebih unggul dalam masalah bahan penciptaannya.
Al - A'raf : 12
12. Engkau ciptakan saya dari api dan Engkau ciptakan dia dari tanah.
Kemudian Iblis menyusuli pengingkarannya ini dengan kelancangan terhadap Allah Yang Maha Bijaksana, dengan berkata,
Al - Isra' : 62
62. Terangkanlah kepadaku, inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku?
Dengan kata lain, "Beritahukan kepadaku mengapa Engkau memuliakannya atas dirikku? Apa yang Engkau lakukan ini sama sekali tidak berdasar hikmah." Kemudian Iblis menyusuli sikap ini dengan kesombongan, "Aku lebih baik darinya. "Dia menolak sujud kepada Adam, yang justru melecehkan dirinya yang sebenarnya diagungkan, dan dia mendapat kutukan serta siksaan.
Selagi Iblis menggoda manusia dengan sesuatu, maka dia harus memasang kewaspadaan yang tinggi, dan hendaklah dia mengatakan kepada Iblis, tatkala Iblis itu menyuruhnya kepada keburukan, "Apa yang kamu nasihatkan kepadaku itu hanyalah anjuran agar aku mengikuti hawa nafsu. Bagaimana mungkin seseorang memberikan nasihat kepada orang lain, padahal dia tidak bisa menasehati diri sendiri? bagaimana mungkin nasihat musuh bisa diterima?" Setelah itu berpalinglah dari Iblis dan berpijaklah kepada kekuatan dirimu sendiri. Sebab Iblis senantiasa memerintahkan kepada nafsu, Hendaklah akal difungsikan, dengan memikirkan akibat dan dosa. Jika ada bantuan bala tentara, maka pasukan nafsu pasti dapat dikalahkan.
Dari Iyadh bin Himar, dia berkata, "Rasulullah ShalAllahu alaihi wa Salam bersabda, "Wahai manusia, sesungguhnya Allah SubhanAllahu wa Ta'ala memerintahkan agar saya mengajarkan kepada kalian apa yang tidak kalian ketahui dan hal-hal yang Dia ajarkan kepadaku pada hari. (Firman-Nya), 'Sesungguhnya harta yang Kuberikan kepada hamba-Ku, maka ia halal baginya, dan sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hambaKu dalam keadaan lurus semuanya. Lalu setan-setan mendatangi mereka dan mengalihkan mereka dari agama mereka. Padahal Aku menyuruh mereka agar tidak menyekutukan (sesuatu) dengan-Ku, selagi aku tidak menurunkan keputusan padanya'. Dan, sesungguhnya Allah SubhanAllahu wa Ta'ala memandang penghuni bumi, lalu membenci mereka, yang Arab maupun non-Arab, kecuali sebagian kecil dari Ahli Kitab."
Dari Jabir bin Abdullah RadhiAllahu Anhu, dia berkata, "Rasulullah ShalAllahu alaihi wa Salam bersabda, "Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian mengutus satuan-satuan pasukannya. Yang paling rendah derajatnya adalah yang paling besar cobaannya. Salah seorang diantara mereka datang seraya melapor, 'Aku telah berbuat begini dan begitu'. Iblis berkata, 'Engkau tidak berbuat apa-apa'. Beliau bersabda, 'Kemudian salah seorang diantara mereka datang sambil melapor, 'Aku tidak meninggalkannya sehingga dapat memisahkan dirinya dengan istrinya', Beliau bersabda, 'Lalu Iblis menyuruhnya mendekat', atau beliau bersabda, 'Lalu ia mengikutinya dan berkata. 'Bagus, itulah kamu'."
Dari jabir bin Abdullah RadhiAllahu Anhu, dia memarfu'kan, dengan berkaa, "Sesungguhnya Iblis merasa putus asa karena ia tidak disembah orang-orang yang sedang shalat. Tetapi dia tidak berputus asa mengadu domba di antara mereka."
Al-Mushannif berkata, "Hadits ini hanya ada dalam riwayat Al-Bukhori, sedangkan sebelumnya ada dalam riwayat Muslim. Dalam suatu riwayat disebukan, "Iblis merasa putus asa karena tidak disembah orang-orang yang shalat di Jazirah Arab."
Dari Anas bin Malik RadhiAllahu Anhu, dia memarfu'kannya, "Sesungguhnya setan meletakkan paruhnya di dalam hati anak Adam. Jika anak Adam itu mengingat Allah, maka setan bersembunyi, dan jika anak Adam itu lalai maka setan mematuk hatinya."
Dari Ibnu Mas'ud RadhiAllahu Anhu, dia berkata, "Sesungguhnya setan mengelilingi orang-orang yang ada dalam majlis dzikir untuk mengganggu mereka, namun dia tidak sanggup memecah belah di antara mereka. Lalu dia mendatangi orang-orang yang berkerumun membicarakan dunia, lalu menggoda mereka hingga mereka saling menyerang. Lalu orang-orang yang berdzikir bangkit dari duduknya, dan mereka pun saling berpisah!
Dari Qatadah RadhiAllahu Anhu, dia berkata, " Sesungguhnya Iblis itu mempunyai seorang setan yang disebut Qabqab, yang dilatihnya selama empat puluh tahun. Jika ada seorang anak lewat di jalan ini, maka Iblis berkata kepada Qabqab, 'Bertindaklah, karena aku sudah melatihmu seperti ini. Datangi anak itu dan ganggulah dia."
Dari Tsabit Al-Bannani RadhiAllahu Anhu, dia berkata, "Iblis pernah muncul di hadapan Yahya bin Zakaria alaihis Salam. Beliau melihat banyak barang-barang yang menggantung pada diri Iblis. Yahya bertanya, "Wahai Iblis, apakah barang-barang yang menggantung pada dirimu itu?"
Iblis menjawab, "Ini adalah nafsu-nafsu yang kupergunakan mengail anak Adam."
Yahya bertanya, "Apakah ada pula yang ditujukan untukku?"
Iblis menjawab,"Boleh jadi perutmu kenyang, lalu aku membuamu merasa berat melaksanakan shalat dan berdzikir."
"Adakah selain itu?" tanya Yahya.
Iblis menjawab, "Tidak ada, demi Allah."
Yahya berkata, "Demi Allah, selamanya aku tidak akan membuat perutku kenyang karena makanan."
Iblis berkata, "Demi Allah, aku sama sekali tidak akan memberikan nasihat kepada orang Muslim."
Dari Al-Harits bin Qais RadhiAllahu Anhu, dia berkata, "Jika engkau didatangi setan tatkala engkau sedang shalat, lalu dia berkata, 'Engkau dapat melihatku', maka buatlah shalat itu bertambah lama."
disalin dari : Buku Perangkap Setan