”Yaa muqallibal qulub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika”

”Wahai Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu”

Aamiin...

(Hadist Riwayat at-Tirmidzi, Ahmad dan al-Hakim dishahihkan oleh adz-Dzahabi)

Jumat, 12 November 2010

Akhirnya Kutemukan Pemicu Kambuhnya Epilepsi Aisy

Batam, Jumat 12 November 2010 / 19:50 WIB


Bismillah

Alhamdulillah, kuucap syukur pada Alloh yang telah menunjukkan pengetahuan ini.

Epilepsi terbagi menjadi 2 :
1. epilepsi yang diketahui penyebabnya
misal : tumor otak, radang otak, dsb
2. epilepsi yang tidak diketahui penyebabnya
misal : proses kelahiran, dsb

Awalnya, ketika Aisy berumur 9 bulan, demam, tidak terlalu tinggi, seingatku sekitar 38,2 derajat celcius. Ibu -karena waktu itu sedang di rumah orang tua- ga tega lihat cucunya tergeletak di kasur dengan hanya memakai kaos dalam dan pampers, digendonglah Aisy, ga lama Ibu datang dengan kebingungan sambil memberikan Aisy padaku, kejang.

Ternyata Aisy tertular masnya, Alung, flu singapore/KTM. Alhamdulillah setelah deg-degan kurang lebih seminggu lamanya, anak-anakku sembuh.

Ujian datang lagi. Sering kudapati Aisy : hilang keseimbangan, lemas, seperti ngantuk berat, ga respon (tidak sadarkan diri), bahkan terkadang mata melihat pada satu titik, nafas tersengal- sengal, makanan dan minuman yang masih di mulut keluar dengan sendirinya, pernah sekali lidahnya tergigit, tanpa kejang ayan. Kejadian biasanya berlangsung sekitar 2 menit, paling lama 5 menit, setelah sadar Aisy akan tidur sepertinya kelelahan.
Yang bisa kulakukan :
1. Membacakan Al-Fathihah (rukyah)
2. Segera membaringkan Aisy dengan kepala lebih tinggi
3. Memiringkan badannya agar jika ada makanan/minuman dimulutnya, akan keluar, untuk menghindari resiko tersedak
4. Mengambil makanan dalam mulut jika ada
5. Mengoleskan minyak telon ke perut dan punggungnya

Selama di Probolinggo, aku belum pernah sekalipun membawanya ke dokter, kecuali KTM kemarin. Gejala tetap ada setelah kami kembali ke Batam, akhirnya Aisy kami bawa ke dokter. Awalnya ke dr.Erman, SpA. di RSUD, dirujuk ke dr.Harris Christian, Spesialis syaraf/neurology, hanya konsultasi. Dokter menyarankan EEG (rekam otak) untuk diagnosa. Second opinion, dr.Agus Permadi, SpS., dengan saran yang sama EEG.

Jumat, 15 Oktober 2010 Aisy menjalani EEG di RSOB. Diagnosa, gelombang kejang masih ada, diresepkan kalau tidak salah ingat topamax, keterangan.

Sebelumnya kupikir karena kurang suplai makanan, Aisy jadi seperti itu. Kemarin dan hari ini, kusimpulkan bahwa alerginya yang memicu kambuhnya epilepsi Aisy, meski sebenarnya dan seharusnya sudah kuketahui sebelumnya.

Telur ayam, ya, waktu itu aku mencurigainya sebagai pemicunya. Qodarullah Aisy membawa gen Ayahnya (alergi). Yang aku tahu, Aisy alergi seafood. Ternyata telur ayam juga, badannya merah-merah bahkan sampai bentol-bentol seperti digigit semut, kambuh epilepsinya.
Meski sekarang kambuhnya berupa hilang keseimbangan dan blank/tidak respon cuma sebentar, tetap saja membuat perasaanku ga karuan.

Kemarin dapat info anak teman minum susu kedelai, memicu tumbuh giginya, meski ga masuk akal, karena tulang dan gigi hubungannya dengan kalsium bukan protein, dengan penuh semangat kubelikan susu kedelai murni Rp. 1000,00 per bungkus, kambuh. Aku bingung, Aisy makan dan minum teratur kok masih kambuh, curiga.

Hari ini Aisy baik-baik saja meski tadi pagi suami bilang Aisy sempat blank sebentar. Siang sempat blank juga, tapi tidak membuatnya kelelahan yang membuatnya tidur setelah sadar. Sore kuberi Aisy susu kedelai, Aisy gelisah, blank sebentar. MasyaAlloh efeknya langsung, ketika mandi kulihat punggungnya merah-merah.

Aku baru sadar, protein, ya , protein tinggi ga diterima tubuh Aisy, dan memicu syaraf di otaknya konslet. Sekarang aku harus mulai mencatat makanan protein tinggi, untuk dihindari, untuk kebaikan Aisy, untuk kesembuhannya insyaAlloh.

Tulisan ini kubuat bukan untuk mengumbar aib, karena epilepsi bukan aib, bukan penyakit keturunan dan bukan penyakit menular. Semoga bermanfaat untuk semua. Jangan patah semangat untuk mengetahui penyebab kambuhnya epilepsi kalian, agar bisa dicari solusi penyembuhannya, minimal menekan frekwensi kambuhnya.

Dikeluarkan oleh Al-Bukhori dan Muslim dari hadits Atha bin Abi Rabbah, dari Ibnu Abbas diriwayatkan bahwa ia berkata, "Maukah engkau kuperlihatkan wanita penghuni surga?" Atha menjawab, "Mau". Beliau berkata, " Ada seorang wanita berkulit hitam datang menemui Rasulullah Shalallaahu 'alaihi wa salam dan berkat, "Saya memiliki penyakit epilepsi. Dan bila kumat, auratku terbuka. Doakanlah aku kepada Alloh". Rasulullah berkata, "Kalau engkau bersabar, engkau akan masuk surga. Tetapi kalau engkau mau, aku akan mendoakanmu hingga sembuh". Wanita itu berkata, "Aku akan bersabar. Akan tetapi bila kumat, auratku terbuka. Doakanlah agar auratku tidak terbuka bila kumat". Beliau lalu mendoakannya.
(Diriwayatkan pula oleh An-Nasa'i, Ahmad dan Al-Bazzar)

Syafakillah 'ajilah La Ba'sa thohurun Insya Allah, semoga Allah segera memberikan kesembuhan untukmu Aisy, tidak mengapa (karena) dengan sabar dalam menghadapi sakit adalah penghapus dosa jika Allah berkehendak.