”Yaa muqallibal qulub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika”

”Wahai Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu”

Aamiin...

(Hadist Riwayat at-Tirmidzi, Ahmad dan al-Hakim dishahihkan oleh adz-Dzahabi)

Selasa, 22 Februari 2011

Hukum Menyisir Rambut, Memotong Kuku & Mandi Ketika Haidh

Oleh: Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin rohimahulloh

Pertanyaan:

Aku pernah mendengar bahwa menyisir rambut tidak boleh ketika sedang haidh, begitu pula memotong kuku serta mandi. Apakah ini benar?

Jawaban:

Ini tidak benar, wanita yang haidh boleh memotong kukunya, menyisir rambutnya dan mandi junub, seperti apabila ia mimpi basah ketika haidh maka ia boleh mandi junub. Atau suaminya mencumbuinya tanpa jima’ lalu si istri mengeluarkan mani, hendaknya ia setelah itu mandi junub.

Dan perkataan yang masyhur di kalangan sebagian wanita bahwa ia tidak boleh mandi, menyisir rambut dan memotong kukunya maka setahuku ini tidak ada asalnya dalam syari’at.

***

Diterjemahkan dari: http://www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_4750.shtml.

http://ummushofi.wordpress.com/